LAPORAN HASIL PENJUALAN
MANAJEMEN INDUSTRI
PANGAN DAN JASA BOGA
“BOLBIBOOM”
DISUSUN OLEH : “JASALO”
1. ERA PASCHA WIKARTA
2. GUSTI AYU KADE WIDYA DIASTINI
3. NADA SARI
4. PINKA FERISTI MAYASARI
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2018/2019
A.
LATAR BELAKANG
Secara geografis Indonesia merupakan negara yang memiliki
potensi alam yang subur, diantaranya potensi sumber daya alam yang banyak
menghasilkan sumber makanan. Oleh sebab itu Indonesia di kenal dengan negara agraris
maupun yang bahari. Namun produksi di dalam mengolah sumber daya tersebun
sangat minim, sehingga perlu inovasi yang baru untuk meningkatkan nilai jual.
Salah satu diantaranya buah pisang dan ubi jalar yang tumbuh subur di
Indonesia. Namun para petani hanya menjual pisang dan ubi jalar dalam bentuk
utuh tanpa ada inovasi yang baru.
Kini dengan kemajuan zaman dan teknologi ubi jalar bisa di
olah menjadi beberapa olahan diantaranaya, seperti keripik,bolu dan lain
sebagainya. Kami memiliki sebuah ide untuk mengembangkan sebuah kreasi dari
bahan dasar ubi jalar. Kreasi yang unik dengan bahan dasar ubi jalar yaitu
“Bola-Bola Ubi”.
Selain
bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit berbahaya, ubi jalar juga memiliki
kegunaan lain. Terutama yang berkaitan dengan peningkatan energi tubuh dan
sistem kekebalan tubuh, serta penurunan berat badan.
Ubi jalar dapat diolah dengan cara direbus, dipanggang, digoreng, atau dimakan dengan
cara dihaluskan. Makanan ini sudah terasa manis secara alami, sehingga dapat
langsung disantap tanpa harus menambahkan gula.
Di era globalisasi saat ini tentunya
sangatlah sulit untuk mencari makanan yang unik, praktis, sehat. Hal yang
paling mungkin dilakukan adalah dengan cara membuat dan menjualnya. Disini kami
mencoba untuk berwirausaha dengan menjalankan usaha bola-bola ubi ungu. Dasar
kami membuat makanan tersebut karena karena saat ini semakin banyak masyarakat yang beralih ke makanan cepat
saji. Masyarakat zaman sekarang terutama anak muda saat ini lebih senang
mengkonsumsi makanan yang unik, istilahnya makanan kekinian. Jadi kami harapkan
dengan usaha ini bisa mengaplikasikan kegiatan berwirausaha, dan dapat
memperkenalkan makanan lokal bisa menjadi makanan yang unik dan menarik. Adapun
untuk menjalankan usaha ini kami memulai dengan modal yang relatif ringan.
Selain itu dengan melakukan sedikit inovasi terhadap makanan ini, maka kami rasa peluang usaha ini untuk kedepannya juga
cukup menjanjikan dan untuk bahan bakunya sendiri bisa dengan mudah didapatkan.
Pemberian nama ‘’ Bolbiboom’’
dilakukan dengan tujuan memberi kejutan kepada konsumen bahwa ubi dapat
dikonsumsi dengan cara dan bentuk yang berbeda serta rasa yang bervariasi.
JASALO merupakan nama usaha kami yang
terdiri dari empat orang gadis yang berasal dari masing-masing wilayah
Indonesia. Arti nama Jasalo sendiri adalah Jawa SundA Lombok. Menganut pada
Bhinneka Tunggal Ika bahwa perbedaan suku atau budaya tidak membedakan atau
memisahkan kami sebagai Orang Indonesia yang berupaya melestarikan potensi alam
lokal menjadi suatu hal yang dikenal masyarakat luas.
Dalam satu porsi bolbiboom atau
satu kotak yang berisi 9 biji bola-bola ubi disertai toppingnya mempunyai nilai
gizi yang hampir sama dengan kecukupan makan dalam satu kali makan pagi yaitu
energi 476,6 kkal, protein 4,9 gram, lemak 17,6
gram dan karbohidrat 81,1 gram.
Gunakanlah
sesuatu yang sederhana, karena dari kesederhanaan itulah suatu keistimewaan
akan muncul dan cintailah potensi lokal melalui kreatifitas dalam
pemanfaatannya.
B.
TUJUAN
Tujuan umum :
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah manajemen industri pangan dan jasa boga, sebagai pemilik usaha
dalam membuka usaha, menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif tentang
berwirausaha dengan mengolah bahan-bahan lokal menjadi makanan yang unik dan
menarik, melatih mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan baik, menambah
pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
Tujuan khusus :
1. Sebagai modal untuk mengembangkan karir berwirausaha.
2. Untuk mengenalkan produk-produk dengan potensi lokal yang
tersebar luas di Indonesia.
3. Mempelajari dan melakukan pelayanan dibidang wirausaha
kepada masyarakat.
4. Mempelajari dan melakukan manajemen keuangan dibidang
wirausaha.
C. Manfaat
1. Menambah
pengalaman dan pengetahuan serta melatih mahasiswa dalam kegiatan berwirausaha.
2. Melatih
kemampuan berwirausaha bagi pemula dan dapat membuka usaha kecil-kecilan sebagi
peluang usaha baru.
3. Membantu
untuk berfikir kritis, inovatif dan kreatif atas bidang usaha yang akan di
jalankan.
METODE
PELAKSANAAN
A.
Deskripsi
Usaha
Kami
akan membuka usaha dengan cara open pre order, jadi setiap yang sudah memesan
akan kami antarkn sesuai jadwal pre ordernya. Kami siap pengiriman dari jam
08.00 – 20.00 WIB. Untuk lingkungan tempat kami berjualan, kami melakukan
promosi melalui sosial media seperti whatsapp, instagram, facebook, dan
melakukan promosi dengan menawarkan langsung kepada teman dan keluarga. Jadi,
kami tidak berjualan pada satu tempat melainkan dimana pelanggan ingin order
kami siap mengantar (khusus daerah Mataram).
1. Jenis
Usaha
Dalam rencana
usaha jasa boga ini, kami membangun jenis usaha semi
komersial. Usaha
semi komersial adalah lebih mengutamakan tujuan dari
pada mencari laba, jadi
mengambil laba sedikit (contoh kafetaria sekolah, kafetaria industi,
kafetaria mahasiswa, asrama , dan koperasi). Jadi, kami membangun jenis usaha semi komersial untuk
mencapai suatu tujuan yaitu menjual habis 25 kotak dalam waktu satu minggu.
Disini kami menawarkan suatu snack bar atau makanan one bite untuk makanan
selingan disla-sela aktifitas seperti bekerja, mengerjakan tugas, bersantai,
dll. Adapun jenis menu ditawarkan dengan
menggunakan A la carte dimana makanan dapat diorder, dipersiapkan dan diberi harga terpisah. Pelanggan juga bisa merequest
rasa yang diinginkan sesuai dengan rasa-rasa yang sudah dipersiapkan seperti
rasa coklat, matcha, keju, dan campuran.
2. Cara
Pelayanan
Adapun cara
pelayanan direstoran kami adalah dengan system pre order. Artinya, konsumen harus memesan dahulu makanan tersebut
kemudian akan dilakukan pengiriman sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Pengiriman bisa melalui COD atau bertemu dengan konsumen di suatu tempat yang
sudah disepakati dan pengiriman langsung ke rumah konsumen atau tempat konsumen
inginkan (daerah Mataram). Pengirimian langsung kerumah konsumen, kami kenakan
tambahan biaya atau ongkos kirim sebesar
Rp 5000.
3. Lokasi
dan Waktu Pelaksanaan
Lokasi tempat pembuatan produk kami berada
d rumah salah satu teman kami yaitu Gusti Ayu Kade Widya Diastini bertempat di
Jalan Teratai I no. 265 BTN SWETA Indah. Kami memilih rumah tersebut karena
lebih strategis dan dekat dengan kampus. Mengapa kami memilih tempat yang dekat
dengan kampus ? Ketika pulang dari kampus kami langsung menuju rumahnya untuk
melakukan proses pembuatan, pengolahan, serta pengemasan dan langsung siap
untuk di antar.
Waktu pelaksanaan proses pembuatan
bolbiboom akan dilakukan disela-sela waktu luang untuk memudahkan kami ketika ada
orderan masuk, agar kami bisa langsung melakukan proses pengolahan dan
pelanggan tidak lama menunggu pesanan yang sudah di order sebelumnya.
4. Sasaran
Kami menawarkan
produk kepada semua usia yang ada dikalangan masyarakat. Jadi, produk kami
cocok untuk Anak Sekolah (SD, SMP, SMA), Mahasiswa, Tenaga Kerja, Lansia, serta
Masyarakat Umum.
B.
Gambaran
Produk
Produk
yang akan kami produksi adalah
:
BOLBIBOOM
Bola – Bola Ubi
Ungu “Bolbi” merupakan makanan snack yang terbuat dari bahan utama yaitu ubi
ungu dan ubi kuning yang dicampurkan dengan bahan tambahan seperti tepung
terigu, tepung beras, tepung maizena, gula, garam dan pengembang makanan.
“Bolbi” yang kami buat diproses dengan mencampurkan semua bahan, dibentuk
dengan berbentuk bulat dan menggunakan cara pengolahan digoreng. “Bolbi” yang
kami buat tersajikan dengan beberapa topping diantranya : matcha, coklat, dan
keju. Per porsi Bolbiboom mengandung nilai gizi energy : 476,6 kkal, protein :
4,9 gram, lemak : 17,6 gram dan karbohidrat 81,1 gram.
“RESEP
BOLBIBOOM
BY JASALO”
Bahan-bahan:
·
2 kg ubi kuning
·
2 kg ubi ungu
·
3 bks tepung tapioka
·
Gula halus secukupnya
·
Garam secukupnya
·
1 sdt baking powder
·
3 bks Tepung panir
Cara membuat:
1.
Kukus ubi hingga matang, haluskan selagi hangat dan buang
seratnya.
2.
Buat bulatan-bulatan hingga habis. Biarkan hingga dingin. Kemudian
celupkan dengan tepung tapioka yang sudah dicairkan dan balurkan dengan tepung
panir.
3.
Setelah itu goreng dengan api sedang, kemudian angkat tiriskan.
4.
Letakkan pada kemasan.
5.
Sisa dari bolbiboom yang belum sempat digoreng dapat disimpan
dalam lemari es atau kulkas agar lebih awet.
1.
Strategi
Pemasaran
Kami
akan menawarkan produk kami ke teman-teman kuliah, saudara, dan masyarakat
umum. Kami juga akan mempromosikan melalui sosial media dengan menggunakan
sistem COD (Cash On Delivery) yaitu bertemu langsung dengan pelanggan
gratis ongkos kirim berdasarkan tempat/lokasi yang kami tentukan, serta kami
juga menyediakan jasa antar ke rumah dengan ongkos kirim Rp 5000.- untuk daerah
Mataram. Di lain waktu, mungkin kami akan mengadakan promo setiap bulan dengan
membeli 3 porsi produk Bolbiboom free 1 porsi bola-bola ubi. Ini merupakan daya
tarik yang kami gunakan untuk menaikkan jumlah peminat produk kami.
2.
Persaingan
Produk yang kami
promosikan memang sudah tidak asing terdengar di kalangan masyarakat, hanya
saja produk yang kami sajikan memang sedikit berbeda dari kebanyakan produk
yang sudah ada. Meskipun untuk beberapa daerah lain ada juga yang menekuni
usaha yang sama. Namun mengingat kebutuhan pasar yang tetap besar menjadikan
usaha ini tetap memiliki peluang yang cukup menjanjikan. Karena produk yang kami
buat tidak hanya nikmat tetapi terjamin kebersihannya dan bebas dari bahan
pengawet, terdapat nilai gizinya dalam kemasan sehingga menambah pengetahun
konsumen serta 100% halal.
D.
Analisis
SWOT
Sebelum
melaksanakan suatu usaha baru, kami perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh
terhadap usaha ini. Hal tersebut diantaranya dalah aspek kekuatan
(strenght),Kelemahan (waeknees), Kesempatan (opportunities), dan ancaman
(threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha
akan berjalan lancar dengan sukses.
Berikut adalah
beberapa hal dari masing-masing aspek diatas :
ANALISIS SWOT
|
|
Strength
|
1. Bolbiboom kami memiliki rasa yang enak dan disukai oleh
masyarakat serta belum ada yang menjual produk seperti ini di daerah Lombok, khususnya
Kota Mataram.
2. Produk ini terbebas dari bahan kimia dan pengawet.
3. Memiliki nila gizi dalam satu porsinya yaitu energi
energi 476,6 kkal, protein 4,9 gram, lemak 17,6
gram dan karbohidrat 81,1 gram.
4. Harga terjangkau.
5. Menggunakan potensi lokal, sehingga bahan mudah
ditemukan.
6. Cita rasa tidak menghilangkan rasa khas dari Ubi jalar.
7. Tampilan
menarik dengan harga pasaran yang terjangkau
8. Belum
banyak yang menjual di pasaran makanan seperti ini sehingga ini menjadi minat
banyak masyarakat terutama di kalangan anak-anak dan remaja
9. Dilengkapi
dengan topping yang juga kekinian sehingga membuat konsumen tertarik dengan
produk kami
10. Harga
yang cukup terjangkau perporsinya membuat konsumen cukup tertarik
|
Weakness
|
1. Karena belum ada yang menjual produk seperti ini sehingga
masyarakat umum kurang mengetahui adanya jajanan ini.
2. Karena tidak memakai bahan kimia dan pengawet produk
kami tidak tahan lama jika dibiarkan pada suhu ruang lebih dari 2 hari.
3. Terdapat nilai gizi dalam satu porsinya dan tidak semua
orang memiliki kebutuhan zat gizi yang sama.
4. Ukuran terlalu besar sehingga hanya terdapat 9 biji,
membuat pelanggan kurang puas dari segi jumlah dari makanan tersebut.
5. Belum
bisa mengirim produk kami ke luar daerah
|
Opportunity
|
1. Dapat membuat produk baru dengan bahan dasar ubi jalar.
2. Pemasaran produk melalui situs online.
3. Mengembangkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar
kita.
4. Dapat melayani masyarakat dalam berwirausaha.
5. Berkesempatan menjadi wirausahawan di bidang industri
pangan.
6. Menambah pengalaman dalam berwirausaha sebagai
mahasiswa di jurusan gizi.
7. Dapat menambah uang sangu.
8. Penjualan
Bolbiboom memiliki peluang yang besar, karena sebelumnya belum ada yang
menjual makanan sejenis bolbiboom di Lombok. Ini menjadi suatu peluang untuk
meningkatkan suatu minat pecinta kuliner makanan kekinian. Sehingga penjualan
yang kami lakukan dalam seminggu sudah melebihi porsi taerget yakni mencapai
32 porsi dimana target sebelumnya 25 porsi.
9. Lakukan
inovasi dan kreatifitas terhadap produk dan lakukan promo untuk terus menggaet
konsumen
10. Bentuk
dan tampilan menjadi daya tarik tanpa melupakan rasa tentunya
|
Thread
|
1. Produk bisa ditiru oleh orang lain.
2. Melalui situs online, bisa membuat pelanggan menunggu
lama untuk menikmati makanan tersebut karena harus memesan dahulu. Tidak
seperti menawarkan produk langsung kepada konsumen.
3. Dengan beralasan tidak sempat untuk berjualan
dikarenakan sibuk dengan kuliah, sehingga membuat mahasiswa berhenti di
tengah jalan.
4. Kerugian yang mungkin bisa terjadi.
|
E.
Pengemasan
Produk kemudian
akan dikemas semenarik mungkin dan kemasan dapat menjamin keamanan produk agar
tidak terkontaminasi. Bahan pengemas yang kami gunakan ialah box kartoon. Pengemasan
adalah suatu benda yang diguakan untuk wadah atau tempat dan dapat perlindungan
sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat mampu mencegah dan mengurangi dan
mencegah kerusakan , melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran
serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi
kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Pengemasan
menjadi hal yang penting karena akan memudahkan dalam kegiatan transportasi dan
penyimpanan. Fungsi yang mendasar dari kemasan adalah mewadahi dan melindungi
produk dari kerusakan sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.
Kemasan
yang kami gunakan sebagai berikut :
F.
Lingkungan
Internal dan Eksternal (Mikro dan Makro) Dalam Usaha Semi Komersial
1.
Lingkungan
Internal
a.
Man
Dalam usaha ini kami beranggotakan 4 orang.
Dimana dalam proses pembuatan dan pemasaran kami melakukan bersama. Adapun
susunan organisasi sebagai berikut:
1.
Ketua : Gusti Ayu Kade Widya Diastini
2.
Bendahara : Era Pascha Wikarta
3. Produksi : Gusti
Ayu Kade Widya Diastini, Era Pascha Wikarta, Nada Sari, pinka Feristi Mayasari.
4.
Pemasaran : Ayu Kade Widya Diastini, Era Pascha
Wikarta ,Pinka Feristi Mayasari, Nada Sari.
a.
Money
Dalam usaha ini, kami akan mengajukan anggaran ke kampus
sebesar Rp 170.000 (harga sudah tertera pada permodalan). Untuk harga
perporsinya kami akan menentukan harga Rp 15.000 untuk satu kotak dan akan
dikenakan tarif sebesar Rp 5.000 untuk pengantaran sampai ke rumah atau lokasi
konsumen. Jika konsumen meminta COD atau bertemu di tempat yang disepakati,
maka kami tidak akan meminta bayaran, atau bisa dibilang free ongkir.
b.
Machine
Alat-alat
yang akan kami gunakan seperti kompos, gas, peralatan makan (sendok, garpu, piring,
gelas, dll).
c.
Materials
Adapun
bahan baku yang kami gunakan yaitu ubi
jalar ungu dan kuning. Kami memanfaatkan potensi lokal untuk dikembangkan
menjadi produk olahan yang digemari oleh masyarakat umum.
d.
Methods
Didalam
mengoalah bahan baku menjadi makanan yang diinginkan tentunya kami mempunyai
standar resep yang berisikan komposisi
dan metode/cara pembuatan makanan tersebut. Mulai dari proses pemillihan bahan, persiapan
, pengolahan dan penyajian makanan dilakukan dengan cara yang sesuai. Dengan
metode yang sesuai serta dilaksanakan
oleh kita sendiri yang berpengalaman dalam mengolah makanan maka hasilnya akan
memuaskan.
e.
Market
Kami akan melakukan pemasaran dengan cara pre order. Jadi disini kami akan membuat stock bolbiboom yang siap
digoreng agar konsumen yang sudah order tidak akan menunggu lama untuk
menikmati bolbiboom dari jasalo.
2.
Lingkungan Eksternal
a.
Demografis
Data BPS 2016,
jumlah penduduk mataram tercatat 459.314 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dan didominasi oleh usia
produktif. Angkatan kerja yang bekerja mencapai 92,5% dan tidak bekerja 7,5%. Bagi mereka yang bekerja atau kuliah pasti akan mendapat
kerja lembur dan ekstra. Oleh karena itu, kami menemukan trobosan baru dengan
menawarkan makanan selingan padat gizi sebagai cemilan sehat ala calon ahli
gizi.
b.
Ekonomi
Dari sisi permintaan,
kinerja positif perekonomian NTB diperkirakan ditopang oleh kegiatan konsumsi
rumah tangga seiring semakin membaiknya daya beli masyarakat yag diyakini akan
mendorong tingkat permintan konsumsi. Kondisi
tersebut terindikasi dari nilai Indeks Ekspektasi Konsumen yang cenderung
meningkat dan berada di atas level optimis (100) yang mencerminkan keoptimisan
masyarakat untuk melakukan konsumsi.
Dengan harga bolbiboom yang terjangkau dan
rasa yang enak, memungkinkan permintaan akan produk
terus meningkat. Dilihat dari
konsumen yang membeli produk kami dan memesan kembali produk bolbiboom kami.
c.
Alam
Dengan upaya melestarikan dan menggunakan
potensi lokal kami
menawarkan produk dengan bahan baku yang dapat ditemukan dengan
mudah disekitar. Bahan utama
seperti ubi jalar banyak ditemukan di pasaran. Jadi, tidak ada kendala untuk
menemukan bahan utama dari produk kami.
d.
Teknologi
Tekonologi
yang begitu canggih saat ini dapat dioptimalkan untuk mendukung keberlangsungan
usaha kami. Kami menggunakan media sosial
seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
e.
Politik
Ubi kayu dan ubi
jalar merupakan tanaman pangan
penting di wilayah timur Indonesia. Di Provinsi Maluku yang merupakan wilayah
kepulauan, budidaya tanaman-tanaman ini tersebar
di pulau-pulau besar
maupun kecil, terutama
sebagai tanaman subsistensi dan
sebagai tanaman cadangan pangan. Dengan
demikian, tanaman ini juga berperanan penting untuk ketahanan pangan masyarakat
(security and emergency food source).
Maka dari itu kami menggunakan ubi jalar
agar lebih dikenal masyarakat bahwa ubi jalar bisa diolah dengan berbagai macam
bentuk olahan pangan.
f.
Budaya
Dikutip dari jurnal FK
Unram berjudul Kebiasaan makan balita stunting
pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 HPK (Lina Nurbaiti, dkk) mengemukakan
dalam konsep makanan orang Sasak, bahan makanan yang dapat mengenyangkan dan
menggemukkan hanyalah nasi.
Maka dari itu, kami membuat produk ini
cocok untuk dijadikan makanan selingan karena mengandung zat gizi yang padat
sehingga bisa mengenyangkan.
LAPORAN HASIL PENJUALAN
G.
Perhitungan
Anggaran
Bola – Bola Ubi
“Bolbiboom”
Dalam penjualan yang telah kami
lakukan, diperoleh :
o
Total penjualan
Bolbiboom sebanyak 33 kotak
o
Pengenaan ongkos kirim
terdapat pada 12 kali pengiriman dimana setiap ongkir sebesar Rp 5000
o
Perincian modal awal
usaha sebagai berikut
BAHAN
MAKANAN
|
JUMLAH
YANG DIBUTUHKAN
|
BDD
|
HARGA
SATUAN
|
BERAT
KOTOR
|
JUMLAH
HARGA
|
Ubi ungu
|
2 kg
|
85
|
5000/kg
|
2 kg
|
Rp 6000
|
Ubi kuning
|
2 kg
|
85
|
5000/kg
|
2 kg
|
Rp 6000
|
Tepung tapioka
|
1 bungkus
|
100
|
2500/bks
|
-
|
Rp 2500
|
Tepung panir
|
1 bungkus
|
100
|
10000/bks
|
-
|
Rp 10000
|
Coklat batang
|
1 batang
|
100
|
11000/btg
|
-
|
Rp 11000
|
Matcha batang
|
1 batang
|
100
|
9000/btg
|
-
|
Rp 9000
|
Keju
|
1 bungkus
|
100
|
10000/bks
|
-
|
Rp 10000
|
Gula pasir
|
¼ kg
|
100
|
4000/bks
|
-
|
Rp 4000
|
Minyak goreng
|
1 L
|
100
|
15000/L
|
-
|
Rp 15000
|
Baking powder
|
1 botol
|
100
|
2000/botol
|
-
|
Rp 2000
|
Kotak kartoon
(bungkusan)
|
25
|
-
|
2000/kotak
|
-
|
Rp 50000
|
Label
|
3 lembar
|
-
|
10000/lembar
|
-
|
Rp 30000
|
Garpu plastik
|
1 bks
|
-
|
4000/bks
|
Rp 4000
|
|
Plastik minyak
|
5 gulung
|
-
|
2000/gulung
|
-
|
Rp 10000
|
TOTAL
HARGA
|
Rp 169500
|
a) Food
cost
b) Profit
c) Labour
cost
d) Overhead
cost
Harga
169500 + 50850 + 50850 + 67800
Rp
339000
Harga satuan
13560
Rp
15000
o
Perhitungan bolbi
perbiji dengan berat 10 gram dalam pembuatan 1 kg ubi menghasilkan 69 bolbi,
maka
Bahan
|
Berat
( gram )
|
Estimasi Harga
( Rp )
|
Ubi
|
1000
|
5000
|
Margarin
|
50
|
900
|
Gula
|
20
|
500
|
Tapioka
|
100
|
1000
|
Panir
|
1000
|
12000
|
Topping
|
250
|
12000
|
Minyak
goreng
|
1000
|
6000
|
Gas
|
|
5000
|
|
TOTAL
|
42400
|
*Perhitungan estimasi
berdasarkan resep, berat resep dibagi berat nyata dikali harga bahan
* harga pebiji bolbi
tidak menghitung tenaga dan kondimen
o
Rincian pengeluaran
menggunakan keuntungan
Bahan
|
Berat / bungkus
|
Harga
( Rp )
|
Keju
|
2
kotak
|
21500
|
Telur
|
3
butir
|
3000
|
Matcha
|
1
batang
|
12000
|
Cokelat
|
1
batang
|
9500
|
Label
|
I
lbr
|
10000
|
Tapung
panir
|
2bks
|
22000
|
Susu
bubuk
|
1
bks
|
4000
|
Gula
|
¼
kg
|
4000
|
Kertas
roti
|
1
gulung
|
1500
|
Kotak
|
1
bks
|
22500
|
Ubi
|
2
kg
|
10000
|
|
TOTAL
|
120000
|
o
Perhitungan keuntungan
atau laba
§
Penghasilan
Rp 15000 × 33 kotak = Rp 495000
Total = Rp 555000
§
Laba kotor
Penghasilan
– pengeluaran bahan
Rp 555000 – Rp 120000
= Rp 435000
§
Laba
bersih
Penghasilan
– harga (perhitungan unit cost) – pengeluaran bahan
Rp
555000 – Rp 170000 – Rp 120000 = Rp 265000
H.
Gambar Produk
1.
KEMASAN PRODUK
2. BENTUK
PRODUK DALAM FARIAN RASA PADA TOPING
3. BEBERAPA PELANGGAN YANG KAMI FOTO
4. BEBERAPA TESTIMONI
I.
Cara Pemasaran
Kami menawarkan produk kami melalui sosial
media seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan melalui promosi secara
langsung dengan menunjukkan produk kami. Kami akan melakukan pre order 1-2 hari
sebelum pengiriman.
J.
Masalah yang
Dihadapi Selama Proses Pemasaran
1. Pada awal pemasaran kami melihat produk teman-teman kami
sudah banyak yang terjual sehingga kami sempat khawatir dikarenakan belum ada
konsumen yang memesan produk kami. Itu disebabkan karena produk kami kurang
menarik. Ketika kami memposting produk kami dengan menggunakan kemasan dan
tampilan lebih cantik, seiring berjalannya waktu konsumen mulai berdatangan.
Postingan
Pertama Postingan
kedua
2. Karna kami masih mahasiswa dan memiliki kepadatan waktu
kuliah ,sehingga pada saat pengantaran produk ke konsumen tidak tepat waktu
karena kekurangan tenaga dalam proses pembuatan.
3. Seiring berjalannya waktu pesanan bertambah banyak kami
kelelahan menghadapi konsumen dengan personil yang kurang dan waktu yang terbatas yang kami miliki sebagai mahasiswa.
4. Kurangnya
uang untuk membeli bahan pembuatan bolbibom di karnakan salah teknis pada saat
menentukan banyak bahan yang di perlukan pada salah satu bahan pembuatan
bolbibom yaitu tepung panir sehingga pada saat perhitungan menjadi salah.yang
harga awal perporsi Rp10.000,sehingga kita ubah perhitungan dengan menambahkan
harga barang dan sekarang ini kami jual
seharga perposi Rp 15.000,.
5. Pada pengantaran pesanan malam hari, kami menyebar untuk
melakukan pengantaran produk. Karena kami menyebar dan melakukan pengantaran
sendiri, kebetulan mendapat tempat yang sepi dan gelap sehingga tumbuh perasaan
takut.
6. Customer di luar daerah Mataram memesan produk kami pada
malam hari dan kemudian ingin diantar pada malam itu. Sehingga kami tidak bisa
untuk mengantar pesanan tersebut, konsumen pun pergi dan cancel pesanan.
7. Alamat
rumah yang sering tidak sesuai. Pengerimian alamat rumah dilakukan menggunakan
Google Maps, dimana kerja aplikasi tersebut terkadang tidak sesuai dengan
tujuan. Misalnya rumah pelanggan berada di nomor 10 namun aplikasi menunjukkan
kami kerumah nomor 1.
8. Menemukan
formula resep yang tepat (rasa, ukuran, tampilan) produk yang akan kami jual
dari resep asli pembuatan Bolbiboom.
9. Permintaan
pelanggan/konsumen yang ingin memesan dan diantar segera di luar waktu orderan
sehingga pelanggan harus menunggu waktu diantarkannya produk yang sudah kami
tentukan.
10. Waktu
yang tersedia. Kami agak kesulitan menemukan waktu yang senggang dan kumpul
bersama teman kelompok untuk membuat produk. Mengingat kesibukan masing-masing
dan permintaan pelanggan yang ingin cepat diantarkan.
Komentar
Posting Komentar