LAPORAN HASIL PENJUALAN
MANAJEMEN INDUSTRI PANGAN DAN JASA BOGA
“BOLBIBOOM”


DISUSUN OLEH : “JASALO”
1.      ERA PASCHA WIKARTA
2.      GUSTI AYU KADE WIDYA DIASTINI
3.      NADA SARI
4.      PINKA FERISTI MAYASARI



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN GIZI
2018/2019
A.    LATAR BELAKANG
            Secara geografis Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi alam yang subur, diantaranya potensi sumber daya alam yang banyak menghasilkan sumber makanan. Oleh sebab itu Indonesia di kenal dengan negara agraris maupun yang bahari. Namun produksi di dalam mengolah sumber daya tersebun sangat minim, sehingga perlu inovasi yang baru untuk meningkatkan nilai jual. Salah satu diantaranya buah pisang dan ubi jalar yang tumbuh subur di Indonesia. Namun para petani hanya menjual pisang dan ubi jalar dalam bentuk utuh tanpa ada inovasi yang baru.
            Kini dengan kemajuan zaman dan teknologi ubi jalar bisa di olah menjadi beberapa olahan diantaranaya, seperti keripik,bolu dan lain sebagainya. Kami memiliki sebuah ide untuk mengembangkan sebuah kreasi dari bahan dasar ubi jalar. Kreasi yang unik dengan bahan dasar ubi jalar yaitu “Bola-Bola Ubi”.
                        Selain bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit berbahaya, ubi jalar juga memiliki kegunaan lain. Terutama yang berkaitan dengan peningkatan energi tubuh dan sistem kekebalan tubuh, serta penurunan berat badan. Ubi jalar dapat diolah dengan cara direbus, dipanggang, digoreng, atau dimakan dengan cara dihaluskan. Makanan ini sudah terasa manis secara alami, sehingga dapat langsung disantap tanpa harus menambahkan gula.
            Di era globalisasi saat ini tentunya sangatlah sulit untuk mencari makanan yang unik, praktis, sehat. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah dengan cara membuat dan menjualnya. Disini kami mencoba untuk berwirausaha dengan menjalankan usaha bola-bola ubi ungu. Dasar kami membuat makanan tersebut karena karena saat ini semakin banyak masyarakat yang beralih ke makanan cepat saji. Masyarakat zaman sekarang terutama anak muda saat ini lebih senang mengkonsumsi makanan yang unik, istilahnya makanan kekinian. Jadi kami harapkan dengan usaha ini bisa mengaplikasikan kegiatan berwirausaha, dan dapat memperkenalkan makanan lokal bisa menjadi makanan yang unik dan menarik. Adapun untuk menjalankan usaha ini kami memulai dengan modal yang relatif ringan. Selain itu dengan melakukan sedikit inovasi terhadap makanan  ini, maka kami  rasa peluang usaha ini untuk kedepannya juga cukup menjanjikan dan untuk bahan bakunya sendiri bisa dengan mudah  didapatkan.
            Pemberian nama ‘’ Bolbiboom’’ dilakukan dengan tujuan memberi kejutan kepada konsumen bahwa ubi dapat dikonsumsi dengan cara dan bentuk yang berbeda serta rasa yang bervariasi.
JASALO merupakan nama usaha kami yang terdiri dari empat orang gadis yang berasal dari masing-masing wilayah Indonesia. Arti nama Jasalo sendiri adalah Jawa SundA Lombok. Menganut pada Bhinneka Tunggal Ika bahwa perbedaan suku atau budaya tidak membedakan atau memisahkan kami sebagai Orang Indonesia yang berupaya melestarikan potensi alam lokal menjadi suatu hal yang dikenal masyarakat luas.

Dalam satu porsi bolbiboom atau satu kotak yang berisi 9 biji bola-bola ubi disertai toppingnya mempunyai nilai gizi yang hampir sama dengan kecukupan makan dalam satu kali makan pagi yaitu energi 476,6 kkal, protein 4,9 gram, lemak 17,6 gram dan karbohidrat 81,1 gram.

Gunakanlah sesuatu yang sederhana, karena dari kesederhanaan itulah suatu keistimewaan akan muncul dan cintailah potensi lokal melalui kreatifitas dalam pemanfaatannya.

B.     TUJUAN
Tujuan umum :
                        Untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen industri pangan dan jasa boga, sebagai pemilik usaha dalam membuka usaha, menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif tentang berwirausaha dengan mengolah bahan-bahan lokal menjadi makanan yang unik dan menarik, melatih mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan baik, menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.

Tujuan khusus :
1.      Sebagai modal untuk mengembangkan karir berwirausaha.
2.      Untuk mengenalkan produk-produk dengan potensi lokal yang tersebar luas di Indonesia.
3.      Mempelajari dan melakukan pelayanan dibidang wirausaha kepada masyarakat.
4.      Mempelajari dan melakukan manajemen keuangan dibidang wirausaha.

C.     Manfaat
1.      Menambah pengalaman dan pengetahuan serta melatih mahasiswa dalam kegiatan berwirausaha.
2.      Melatih kemampuan berwirausaha bagi pemula dan dapat membuka usaha kecil-kecilan sebagi peluang usaha baru.
3.      Membantu untuk berfikir kritis, inovatif dan kreatif atas bidang usaha yang akan di jalankan.








METODE PELAKSANAAN 

A.    Deskripsi Usaha
            Kami akan membuka usaha dengan cara open pre order, jadi setiap yang sudah memesan akan kami antarkn sesuai jadwal pre ordernya. Kami siap pengiriman dari jam 08.00 – 20.00 WIB. Untuk lingkungan tempat kami berjualan, kami melakukan promosi melalui sosial media seperti whatsapp, instagram, facebook, dan melakukan promosi dengan menawarkan langsung kepada teman dan keluarga. Jadi, kami tidak berjualan pada satu tempat melainkan dimana pelanggan ingin order kami siap mengantar (khusus daerah Mataram).

1.      Jenis Usaha
      Dalam rencana usaha jasa boga ini, kami membangun jenis usaha semi komersial. Usaha semi komersial adalah lebih mengutamakan tujuan dari pada mencari laba, jadi mengambil laba sedikit (contoh kafetaria sekolah, kafetaria industi, kafetaria mahasiswa, asrama , dan koperasi). Jadi, kami membangun jenis usaha semi komersial untuk mencapai suatu tujuan yaitu menjual habis 25 kotak dalam waktu satu minggu. Disini kami menawarkan suatu snack bar atau makanan one bite untuk makanan selingan disla-sela aktifitas seperti bekerja, mengerjakan tugas, bersantai, dll. Adapun jenis menu ditawarkan dengan menggunakan A la carte dimana makanan dapat diorder, dipersiapkan  dan diberi harga terpisah. Pelanggan juga bisa merequest rasa yang diinginkan sesuai dengan rasa-rasa yang sudah dipersiapkan seperti rasa coklat, matcha, keju, dan campuran.

2.      Cara Pelayanan
      Adapun cara pelayanan direstoran kami adalah dengan system pre order. Artinya, konsumen harus memesan dahulu makanan tersebut kemudian akan dilakukan pengiriman sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pengiriman bisa melalui COD atau bertemu dengan konsumen di suatu tempat yang sudah disepakati dan pengiriman langsung ke rumah konsumen atau tempat konsumen inginkan (daerah Mataram). Pengirimian langsung kerumah konsumen, kami kenakan tambahan biaya atau ongkos kirim sebesar  Rp 5000.

3.      Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
     Lokasi tempat pembuatan produk kami berada d rumah salah satu teman kami yaitu Gusti Ayu Kade Widya Diastini bertempat di Jalan Teratai I no. 265 BTN SWETA Indah. Kami memilih rumah tersebut karena lebih strategis dan dekat dengan kampus. Mengapa kami memilih tempat yang dekat dengan kampus ? Ketika pulang dari kampus kami langsung menuju rumahnya untuk melakukan proses pembuatan, pengolahan, serta pengemasan dan langsung siap untuk di antar.

     Waktu pelaksanaan proses pembuatan bolbiboom akan dilakukan disela-sela waktu luang untuk memudahkan kami ketika ada orderan masuk, agar kami bisa langsung melakukan proses pengolahan dan pelanggan tidak lama menunggu pesanan yang sudah di order sebelumnya.

4.      Sasaran
      Kami menawarkan produk kepada semua usia yang ada dikalangan masyarakat. Jadi, produk kami cocok untuk Anak Sekolah (SD, SMP, SMA), Mahasiswa, Tenaga Kerja, Lansia, serta Masyarakat Umum.








B.     Gambaran Produk
Produk yang akan kami produksi adalah :
BOLBIBOOM
      Bola – Bola Ubi Ungu “Bolbi” merupakan makanan snack yang terbuat dari bahan utama yaitu ubi ungu dan ubi kuning yang dicampurkan dengan bahan tambahan seperti tepung terigu, tepung beras, tepung maizena, gula, garam dan pengembang makanan. “Bolbi” yang kami buat diproses dengan mencampurkan semua bahan, dibentuk dengan berbentuk bulat dan menggunakan cara pengolahan digoreng. “Bolbi” yang kami buat tersajikan dengan beberapa topping diantranya : matcha, coklat, dan keju. Per porsi Bolbiboom mengandung nilai gizi energy : 476,6 kkal, protein : 4,9 gram, lemak : 17,6 gram dan karbohidrat 81,1 gram.

RESEP BOLBIBOOM BY JASALO”
Bahan-bahan:
·         2 kg ubi kuning
·         2 kg ubi ungu
·         3 bks tepung tapioka
·         Gula halus secukupnya
·         Garam secukupnya
·         1 sdt baking powder
·         3 bks Tepung panir
Cara membuat:
1.      Kukus ubi hingga matang, haluskan selagi hangat dan buang seratnya.
2.      Buat bulatan-bulatan hingga habis. Biarkan hingga dingin. Kemudian celupkan dengan tepung tapioka yang sudah dicairkan dan balurkan dengan tepung panir.
3.      Setelah itu goreng dengan api sedang, kemudian angkat tiriskan.
4.      Letakkan pada kemasan.
5.      Sisa dari bolbiboom yang belum sempat digoreng dapat disimpan dalam lemari es atau kulkas agar lebih awet.
C.    Pemasaran
1.      Strategi Pemasaran
     Kami akan menawarkan produk kami ke teman-teman kuliah, saudara, dan masyarakat umum. Kami juga akan mempromosikan melalui sosial media dengan menggunakan sistem COD (Cash On Delivery) yaitu bertemu langsung dengan pelanggan gratis ongkos kirim berdasarkan tempat/lokasi yang kami tentukan, serta kami juga menyediakan jasa antar ke rumah dengan ongkos kirim Rp 5000.- untuk daerah Mataram. Di lain waktu, mungkin kami akan mengadakan promo setiap bulan dengan membeli 3 porsi produk Bolbiboom free 1 porsi bola-bola ubi. Ini merupakan daya tarik yang kami gunakan untuk menaikkan jumlah peminat produk kami.

2.      Persaingan
     Produk yang kami promosikan memang sudah tidak asing terdengar di kalangan masyarakat, hanya saja produk yang kami sajikan memang sedikit berbeda dari kebanyakan produk yang sudah ada. Meskipun untuk beberapa daerah lain ada juga yang menekuni usaha yang sama. Namun mengingat kebutuhan pasar yang tetap besar menjadikan usaha ini tetap memiliki peluang yang cukup menjanjikan. Karena produk yang kami buat tidak hanya nikmat tetapi terjamin kebersihannya dan bebas dari bahan pengawet, terdapat nilai gizinya dalam kemasan sehingga menambah pengetahun konsumen serta 100% halal.

D.    Analisis SWOT
                        Sebelum melaksanakan suatu usaha baru, kami perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha ini. Hal tersebut diantaranya dalah aspek kekuatan (strenght),Kelemahan (waeknees), Kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dengan sukses.
Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas :
ANALISIS SWOT
Strength
1.      Bolbiboom kami memiliki rasa yang enak dan disukai oleh masyarakat serta belum ada yang menjual produk seperti ini di daerah Lombok, khususnya Kota Mataram.
2.      Produk ini terbebas dari bahan kimia dan pengawet.
3.      Memiliki nila gizi dalam satu porsinya yaitu energi energi 476,6 kkal, protein 4,9 gram, lemak 17,6 gram dan karbohidrat 81,1 gram.
4.      Harga terjangkau.
5.      Menggunakan potensi lokal, sehingga bahan mudah ditemukan.
6.      Cita rasa tidak menghilangkan rasa khas dari Ubi jalar.
7.      Tampilan menarik dengan harga pasaran yang terjangkau
8.      Belum banyak yang menjual di pasaran makanan seperti ini sehingga ini menjadi minat banyak masyarakat terutama di kalangan anak-anak dan remaja
9.      Dilengkapi dengan topping yang juga kekinian sehingga membuat konsumen tertarik dengan produk kami
10.  Harga yang cukup terjangkau perporsinya membuat konsumen cukup tertarik
Weakness
1.      Karena belum ada yang menjual produk seperti ini sehingga masyarakat umum kurang mengetahui adanya jajanan ini.
2.      Karena tidak memakai bahan kimia dan pengawet produk kami tidak tahan lama jika dibiarkan pada suhu ruang lebih dari 2 hari.
3.      Terdapat nilai gizi dalam satu porsinya dan tidak semua orang memiliki kebutuhan zat gizi yang sama.
4.      Ukuran terlalu besar sehingga hanya terdapat 9 biji, membuat pelanggan kurang puas dari segi jumlah dari makanan tersebut.
5.      Belum bisa mengirim produk kami ke luar daerah
Opportunity
1.      Dapat membuat produk baru dengan bahan dasar ubi jalar.
2.      Pemasaran produk melalui situs online.
3.      Mengembangkan bahan pangan lokal yang ada di sekitar kita.
4.      Dapat melayani masyarakat dalam berwirausaha.
5.      Berkesempatan menjadi wirausahawan di bidang industri pangan.
6.      Menambah pengalaman dalam berwirausaha sebagai mahasiswa di jurusan gizi.
7.      Dapat menambah uang sangu.
8.      Penjualan Bolbiboom memiliki peluang yang besar, karena sebelumnya belum ada yang menjual makanan sejenis bolbiboom di Lombok. Ini menjadi suatu peluang untuk meningkatkan suatu minat pecinta kuliner makanan kekinian. Sehingga penjualan yang kami lakukan dalam seminggu sudah melebihi porsi taerget yakni mencapai 32 porsi dimana target sebelumnya 25 porsi.
9.      Lakukan inovasi dan kreatifitas terhadap produk dan lakukan promo untuk terus menggaet konsumen
10.  Bentuk dan tampilan menjadi daya tarik tanpa melupakan rasa tentunya
Thread
1.      Produk bisa ditiru oleh orang lain.
2.      Melalui situs online, bisa membuat pelanggan menunggu lama untuk menikmati makanan tersebut karena harus memesan dahulu. Tidak seperti menawarkan produk langsung kepada konsumen.
3.      Dengan beralasan tidak sempat untuk berjualan dikarenakan sibuk dengan kuliah, sehingga membuat mahasiswa berhenti di tengah jalan.
4.      Kerugian yang mungkin bisa terjadi.

E.     Pengemasan
     Produk kemudian akan dikemas semenarik mungkin dan kemasan dapat menjamin keamanan produk agar tidak terkontaminasi. Bahan pengemas yang kami gunakan ialah box kartoon. Pengemasan adalah suatu benda yang diguakan untuk wadah atau tempat dan dapat perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat mampu mencegah dan mengurangi dan mencegah kerusakan , melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Pengemasan menjadi hal yang penting karena akan memudahkan dalam kegiatan transportasi dan penyimpanan. Fungsi yang mendasar dari kemasan adalah mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.







Kemasan yang kami gunakan sebagai berikut :

F.     Lingkungan Internal dan Eksternal (Mikro dan Makro) Dalam Usaha Semi Komersial
1.      Lingkungan Internal
a.      Man
     Dalam usaha ini kami beranggotakan 4 orang. Dimana dalam proses pembuatan dan pemasaran kami melakukan bersama. Adapun susunan organisasi sebagai berikut:
1.      Ketua            : Gusti Ayu Kade Widya Diastini
2.      Bendahara     : Era Pascha Wikarta
3.  Produksi        : Gusti Ayu Kade Widya Diastini, Era Pascha Wikarta, Nada Sari,                                      pinka Feristi Mayasari.
4.      Pemasaran     : Ayu Kade Widya Diastini, Era Pascha Wikarta ,Pinka Feristi                                   Mayasari, Nada Sari.

a.    Money
     Dalam usaha ini, kami akan mengajukan anggaran ke kampus sebesar Rp 170.000 (harga sudah tertera pada permodalan). Untuk harga perporsinya kami akan menentukan harga Rp 15.000 untuk satu kotak dan akan dikenakan tarif sebesar Rp 5.000 untuk pengantaran sampai ke rumah atau lokasi konsumen. Jika konsumen meminta COD atau bertemu di tempat yang disepakati, maka kami tidak akan meminta bayaran, atau bisa dibilang free ongkir.

b.   Machine
     Alat-alat yang akan kami gunakan seperti kompos, gas, peralatan makan (sendok, garpu, piring, gelas, dll).

c.    Materials
     Adapun bahan baku yang kami gunakan yaitu ubi jalar ungu dan kuning. Kami memanfaatkan potensi lokal untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang digemari oleh masyarakat umum.

d.   Methods
     Didalam mengoalah bahan baku menjadi makanan yang diinginkan tentunya kami mempunyai standar resep yang berisikan komposisi  dan metode/cara pembuatan makanan tersebut.  Mulai dari proses pemillihan bahan, persiapan , pengolahan dan penyajian makanan dilakukan dengan cara yang sesuai. Dengan metode yang sesuai  serta dilaksanakan oleh kita sendiri yang berpengalaman dalam mengolah makanan maka hasilnya akan memuaskan.

e.    Market
     Kami akan melakukan pemasaran dengan cara pre order. Jadi disini kami akan membuat stock bolbiboom yang siap digoreng agar konsumen yang sudah order tidak akan menunggu lama untuk menikmati bolbiboom dari jasalo.
2.      Lingkungan Eksternal
a.      Demografis
     Data BPS 2016, jumlah penduduk mataram tercatat 459.314 jiwa dan jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dan didominasi oleh usia produktif. Angkatan kerja yang bekerja mencapai 92,5% dan tidak bekerja 7,5%. Bagi mereka yang bekerja atau kuliah pasti akan mendapat kerja lembur dan ekstra. Oleh karena itu, kami menemukan trobosan baru dengan menawarkan makanan selingan padat gizi sebagai cemilan sehat ala calon ahli gizi.

b.      Ekonomi
     Dari sisi permintaan, kinerja positif perekonomian NTB diperkirakan ditopang oleh kegiatan konsumsi rumah tangga seiring semakin membaiknya daya beli masyarakat yag diyakini akan mendorong tingkat permintan konsumsi. Kondisi tersebut terindikasi dari nilai Indeks Ekspektasi Konsumen yang cenderung meningkat dan berada di atas level optimis (100) yang mencerminkan keoptimisan masyarakat untuk melakukan konsumsi.
     Dengan harga bolbiboom yang terjangkau dan rasa yang enak, memungkinkan permintaan akan produk terus meningkat. Dilihat dari konsumen yang membeli produk kami dan memesan kembali produk bolbiboom kami.

c.       Alam
     Dengan upaya melestarikan dan menggunakan potensi lokal kami menawarkan produk dengan bahan baku yang dapat ditemukan dengan mudah disekitar. Bahan utama seperti ubi jalar banyak ditemukan di pasaran. Jadi, tidak ada kendala untuk menemukan bahan utama dari produk kami.

d.      Teknologi
     Tekonologi yang begitu canggih saat ini dapat dioptimalkan untuk mendukung keberlangsungan usaha kami. Kami menggunakan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.

e.       Politik
     Ubi  kayu dan ubi  jalar  merupakan tanaman pangan penting di  wilayah timur Indonesia.  Di Provinsi Maluku yang merupakan wilayah kepulauan, budidaya tanaman-tanaman  ini  tersebar  di  pulau-pulau  besar  maupun  kecil,  terutama  sebagai  tanaman subsistensi dan sebagai tanaman cadangan pangan.  Dengan demikian, tanaman ini juga berperanan penting untuk ketahanan pangan masyarakat (security and emergency food source).
     Maka dari itu kami menggunakan ubi jalar agar lebih dikenal masyarakat bahwa ubi jalar bisa diolah dengan berbagai macam bentuk olahan pangan.

f.       Budaya
     Dikutip dari jurnal FK Unram berjudul Kebiasaan makan balita stunting pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 HPK (Lina Nurbaiti, dkk) mengemukakan dalam konsep makanan orang Sasak, bahan makanan yang dapat mengenyangkan dan menggemukkan hanyalah nasi.
     Maka dari itu, kami membuat produk ini cocok untuk dijadikan makanan selingan karena mengandung zat gizi yang padat sehingga bisa mengenyangkan.











LAPORAN HASIL PENJUALAN

G.    Perhitungan Anggaran
Bola – Bola Ubi “Bolbiboom”
Dalam penjualan yang telah kami lakukan, diperoleh :
o    Total penjualan Bolbiboom sebanyak 33 kotak
o    Pengenaan ongkos kirim terdapat pada 12 kali pengiriman dimana setiap ongkir sebesar Rp 5000
o    Perincian modal awal usaha sebagai berikut
BAHAN MAKANAN
JUMLAH YANG DIBUTUHKAN
BDD
HARGA SATUAN
BERAT KOTOR
JUMLAH HARGA
Ubi ungu
2 kg
85
5000/kg
2 kg
Rp 6000
Ubi kuning
2 kg
85
5000/kg
2 kg
Rp 6000
Tepung tapioka
1 bungkus
100
2500/bks
-
Rp 2500
Tepung panir
1 bungkus
100
10000/bks
-
Rp 10000
Coklat batang
1 batang
100
11000/btg
-
Rp 11000
Matcha batang
1 batang
100
9000/btg
-
Rp 9000
Keju
1 bungkus
100
10000/bks
-
Rp 10000
Gula pasir
¼ kg
100
4000/bks
-
Rp 4000
Minyak goreng
1 L
100
15000/L
-
Rp 15000
Baking powder
1 botol
100
2000/botol
-
Rp 2000
Kotak kartoon (bungkusan)
25
-
2000/kotak
-
Rp 50000
Label
3 lembar
-
10000/lembar
-
Rp 30000
Garpu plastik
1 bks
-
4000/bks
Rp 4000
Plastik minyak
5 gulung
-
2000/gulung
-
Rp 10000
TOTAL HARGA
Rp 169500

a)      Food cost

b)      Profit

c)      Labour cost

d)     Overhead cost

Harga                    169500 + 50850 + 50850 + 67800  Rp 339000
Harga satuan           13560  Rp 15000



o    Perhitungan bolbi perbiji dengan berat 10 gram dalam pembuatan 1 kg ubi menghasilkan 69 bolbi, maka
Bahan
Berat
( gram )
Estimasi Harga
( Rp )
Ubi
1000
5000
Margarin
50
900
Gula
20
500
Tapioka
100
1000
Panir
1000
12000
Topping
250
12000
Minyak goreng
1000
6000
Gas

5000

TOTAL
42400
*Perhitungan estimasi berdasarkan resep, berat resep dibagi berat nyata dikali harga bahan
* harga pebiji bolbi tidak menghitung tenaga dan kondimen
 = Rp 615 / bolbi

o    Rincian pengeluaran menggunakan keuntungan
Bahan
Berat / bungkus

Harga
( Rp )
Keju
2 kotak
21500
Telur
3 butir
3000
Matcha
1 batang
12000
Cokelat
1 batang
9500
Label
I lbr
10000
Tapung panir
2bks
22000
Susu bubuk
1 bks
4000
Gula
¼ kg
4000
Kertas roti
1 gulung
1500
Kotak
1 bks
22500
Ubi
2 kg
10000

TOTAL
120000

o    Perhitungan keuntungan atau laba
§  Penghasilan
Rp 15000 × 33 kotak              = Rp 495000
Rp 5000  × 12 ongkir              = Rp 60000     +
                                    Total    = Rp 555000
§  Laba kotor
Penghasilan – pengeluaran bahan
Rp 555000 – Rp 120000
= Rp 435000
§  Laba bersih
Penghasilan – harga (perhitungan unit cost) – pengeluaran bahan
Rp 555000 – Rp 170000 – Rp 120000 = Rp 265000



H.    Gambar Produk
1.      KEMASAN PRODUK
        
          
2.      BENTUK PRODUK DALAM FARIAN RASA PADA TOPING
                  




3.      BEBERAPA PELANGGAN YANG KAMI FOTO

4.      BEBERAPA TESTIMONI

I.       Cara Pemasaran
     Kami menawarkan produk kami melalui sosial media seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan melalui promosi secara langsung dengan menunjukkan produk kami. Kami akan melakukan pre order 1-2 hari sebelum pengiriman.

J.       Masalah yang Dihadapi Selama Proses Pemasaran
1.      Pada awal pemasaran kami melihat produk teman-teman kami sudah banyak yang terjual sehingga kami sempat khawatir dikarenakan belum ada konsumen yang memesan produk kami. Itu disebabkan karena produk kami kurang menarik. Ketika kami memposting produk kami dengan menggunakan kemasan dan tampilan lebih cantik, seiring berjalannya waktu konsumen mulai berdatangan.
    Postingan Pertama                                              Postingan kedua
                            

2.      Karna kami masih mahasiswa dan memiliki kepadatan waktu kuliah ,sehingga pada saat pengantaran produk ke konsumen tidak tepat waktu karena kekurangan tenaga dalam proses pembuatan.
3.      Seiring berjalannya waktu pesanan bertambah banyak kami kelelahan menghadapi konsumen dengan personil yang kurang  dan waktu yang terbatas  yang kami miliki sebagai mahasiswa.
4.      Kurangnya uang untuk membeli bahan pembuatan bolbibom di karnakan salah teknis pada saat menentukan banyak bahan yang di perlukan pada salah satu bahan pembuatan bolbibom yaitu tepung panir sehingga pada saat perhitungan menjadi salah.yang harga awal perporsi Rp10.000,sehingga kita ubah perhitungan dengan menambahkan harga barang dan sekarang ini kami jual  seharga perposi  Rp 15.000,.
5.      Pada pengantaran pesanan malam hari, kami menyebar untuk melakukan pengantaran produk. Karena kami menyebar dan melakukan pengantaran sendiri, kebetulan mendapat tempat yang sepi dan gelap sehingga tumbuh perasaan takut.
6.      Customer di luar daerah Mataram memesan produk kami pada malam hari dan kemudian ingin diantar pada malam itu. Sehingga kami tidak bisa untuk mengantar pesanan tersebut, konsumen pun pergi dan cancel pesanan.
7.      Alamat rumah yang sering tidak sesuai. Pengerimian alamat rumah dilakukan menggunakan Google Maps, dimana kerja aplikasi tersebut terkadang tidak sesuai dengan tujuan. Misalnya rumah pelanggan berada di nomor 10 namun aplikasi menunjukkan kami kerumah nomor 1.
8.      Menemukan formula resep yang tepat (rasa, ukuran, tampilan) produk yang akan kami jual dari resep asli pembuatan Bolbiboom.
9.      Permintaan pelanggan/konsumen yang ingin memesan dan diantar segera di luar waktu orderan sehingga pelanggan harus menunggu waktu diantarkannya produk yang sudah kami tentukan.
10.  Waktu yang tersedia. Kami agak kesulitan menemukan waktu yang senggang dan kumpul bersama teman kelompok untuk membuat produk. Mengingat kesibukan masing-masing dan permintaan pelanggan yang ingin cepat diantarkan.


Komentar

Postingan Populer