EPIDEMIOLOGI



TUGAS 1
“SEJARAH, DEFINISI, SERTA PERANAN EPIDEMIOLOGI”


DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :

1.      BAIQ NISSA AULIA SAPUTRI 
2.      GUSTI AYU KADE WIDYA DIASTINI 
3.      MARISA CAHYA DINI 
4.      NOVIA AUDINA 
5.      SEPTIAN NUR IYEGA 
6.      YUNITA MARLIANA


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM
PRODI DIV JURUSAN GIZI
TAHUN AJARAN 2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
                        Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu Epi yang berarti pada, Demos yang berarti penduduk, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.
                        Pada era  dewasa ini telah terjadi pergeseran pengertian epidemiologi, yang dulunya lebih menekankan ke arah penyakit menular ke arah – arah masalah kesehatan dengan ruang lingkup yang sangat luas. Keadaan ini terjadi karena transisi pola penyakit yang terjadi pada masyarakat, pergeseran pola hidup, peningkatan sosial, ekonomi masyarakat dan semakin luasnya jangkauan masyarakat. Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang dapat menimbulkan wabah melalui temuan-temuan tentang jenis penyakit wabah, cara penularan dan penyebab serta bagaimana penanggulangan penyakit wabah tersebut. Kemudian tahap berikutnya berkembang lagi menyangkut penyakit yang infeksi non-wabah. Berlanjut lagi dengan mempelajari penyakit non infeksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll. Perkembangan selanjutnya mulai meluas ke hal-hal yang bukan penyakit seperti fertilitas, menopouse, kecelakaan, kenakalan remaja, penyalahgunaan obat-obat terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian epidemiologi ?
b.      Bagaimana sejarah epidemiologi ?
c.       Bagaimana peranan epidemiologi dalam terjadinya penyakit ?



C.     Tujuan
a.       Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan pengertian epidemiologi.
b.      Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan sejarah epidemiologi.
c.       Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan peranan epidemiologi dalam terjadinya penyakit.

D.    Manfaat
            Dengan mempelajari dan membuat makalah ini, kita dapat mengetahui apa pengertian epidemiologi, bagaimana sejarah epidemiologi, serta bagaimana peranan epidemiologi dalam terjadinya penyakit.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Epidemiologi
                        Tokoh-tokoh di bidang kedokteran dan epidemiologi telah mengkaji penyakit dan cara penyebaran epidemi dalam kelompok manusia sejak awal dilakukannya pencatatan. Penelitian kecil harus dilakukan untuk memberikan kontribusi besar yang akan tercapai kemudian. Banyak keterkaitan antarkejadian yang harus ditemukan untuk mencari penyebab suatu penyakit. Kejadian tersebut tidak selalu muncul dalam urutan yang kronologis dan jelas, atau terjadi di negara yang sama, atau bahkan pada benua yang sama. Potongan temuan atau kegiatan dapat muncul kapan saja dan dibelahan dunia mana saja.
                          I.               HIPPOCRATES, AHLI EPIDEMIOLOGI PERTAMA
                        Hippocrates, (460-377 SM) saat menyaksikan pasiennya meninggal, pasti merasa frustasi dan putus asa sebagai seorang dokter. Andikan saja dia mengetahui sumber penyebab penyakit dan kematian pada pasiennya. Sangat sedikit yang ia ketahui dan sangat besar hasratnya untuk mendapatkan pemahaman. Hanya sedikit pengetahuan yang dimiliki Bapak Kedokteran ini untuk dijadikan pegangan yang dapat memberinya petunjuk yang dibutuhkan untuk menyelidiki penyebab sebenarnya dari suatu penyakit di abad ke-5. Dengan menggunakan wawasannya yang luas dan pengetahuan yang ada pada saat itu, Hippocrates menyusun dan menulis teorinya tentang kedokteran dan perawatan orang yang sakit dan cedera. Teori kedokteran yang keliru tersebut bertahan selama lebih dari 2.500 tahun.
                        Kontribusi Hippocrates pada bidang kesehatan masyarakat memang penting karena ia adalah ahli epidemiologi yang tercatat untuk pertama kalinya. Observasinya tentang penyebab dan penyebaran penyakit di populasi dalam beberapa hal ternyata lebih akurat dibandingkan dengan beberapa observasinya tentang pengobatan medis terhadap penyakit.
                        Apa yang menyebabkan Hippocrates mendapat pengakuan sebagai ahli epidemiologi pertama adalah ketiga buku yang ditulisnya. Ketiga buku tersebut antara lain Epidemik I, Epidemik III, dan On Airs, Waters and Places. Ia menyadari bahwa penyakit yang berbeda terjadi di tempat yang berbeda. Ia juga menyebutkan bahwa malaria dan yellwo fever paling banyak terjadi di daerah berawa.
                        Hal essensial dalam bidang epidemiologi, menurut Hippocrates, yang harus dimasukkan dalam observasi adalah bagaimana suatu penyakit memengaruhi populasi dan cara penyakit menyebar. Lebih lanjut ia menjelaskan isu-isu penyakit dalam kaitannya dengan waktu dan musim, tempat, kondisi lingkungan, dan pengendalian penyakit, terutama karna hal tersebut berkaitan dengan air dan musim. Kontribusi terbesar di bidang epidemiologi yang diberikan Hippocrates adalah observasi epidemiologi.

B.     Definisi Epidemiologi
            Ada beberapa profesional kesehatan masyarakat yang memandang epidemiologi sebagai ilmu pengetahuan. Profesional lainnya memandang epidemiologi lebih sebagai suatu metode bukan sebagai ilmu murni karena ketidakjelasan definisi mengenai bidang ilmunya. Epidemiologi adalah investigasi yang digunakan untuk mendeteksi penyebab atau sumber dari penyakit, sindrom, kondisi atau risiko yang menyebabkan penyakit, cedera, cacat atau kematian dalam populasi atau dalam suatu kelompok manusia.
            Epidemiologi telah didefinisikan dengan berbagai cara. Salah satu definisinya adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang, dan sebagainya. Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis, dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan penduduk.
            Sebagai ilmu yang selalu berkembang, epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi, beberapa diantaranya adalah :
1.      Greenwood (1934)
            Mengatakan bahwa epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang megenai kelompok penduduk.
2.      Brian Mac Mahon (1970)
            Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia.
3.      Wade Hampton Frost (1972)
            Mendefinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit infeksi atau riwayat alamiah penyakit menular.
4.      Anders Ahlbom & Staffan Norel (1989)
            Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.
5.      Abdel R. Omran (1974)
            Epidemiologi adalah suatu ilmu menganai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
6.      Hirsch (1883)
            Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat dibumi dan mengaitkan dengan kondisi eksternal.
7.      Robert H. Fletcher (1991)
            Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.
8.      Lilienfeld (1977)
            Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
9.      Moris (1964)
            Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
10.  Mac Mohan (1986)
            Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit.


C.     Peranan Epidemiologi dalam Terjadinya Penyakit
            Dari kata kunci epidemiologi yang sudah diterangkan pada poin A, dapat kita simpulkan bahwa dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat, kunci kata epidemiologi di atas tadi dapat kita aplikasikan. Sebagai contoh misalkan dalam penanganan kasus demam berdarah. Untuk menangani kasus demam berdarah, pertama kali kita harus menemukan dahulu masalah ini secara pasti, bahwa di desa X terdapat sekelompok orang menderita demam berdarah. Setelah itu, kita hitung berapa banyak masyarakat yang terkena penyakit demam berdarah ini. Kemudian kita selidiki bagaimana penyakit ini dapat menyebar dengan mencari siapa yang pertama kali menyebarkan, dimana tempat penyebarannya dan kapan waktu penyebarannya. Langkah selanjutnya adalah factor determinan yaitu merumuskan hipotesa atau dugaan kita tentang bagaimana penyebaran penyakit ini. Kemudian setelah itu kita menguji hipotesa ini. Setelah didapatkan kebenaran pada hipotesa penyebaran penyakit demam berdarah pada desa X ini setelah itu kita dapat tarik kesimpulan bagaimana penyakit demam berdarah ini dapat menyebar. Setelah itu kita sebagai tenaga kesehatan kita harus melakukan berbagai cara agar penyakitini tidak menyebar lagi. Contohnya dengan sosialisasi program 3M  dan mennghimbau agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatannya.
Apabila Epidemiologi dapat dipahami dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh berbagai manfaat yang jika disederhanakan adalah sebagai berikut :
1.      Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.
     Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan.
     Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian).
2.      Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.
     Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah-langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.
3.      Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
     Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
4.      Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.
     Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut cirri – cirri Manusia, tempat dan Waktu.
     Sebagai metode investigasi, epidemiologi merupakan landasan bidang kesehatan masyarakat dan pengobatan pencegahan. Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program-program pengendalian penyakit, untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan program perencanaan dan kegiatan perencanaan layanan kesehatan, serta untuk menetapkan pola penyakit endemik, epidemik, dan pendemik.
·          Endemi (awalan en- berarti “dalam atu didalam”) adalah berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan suatu penyakit yang terus menerus didalam populasi atau wilayah tertentu—prevalensi suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok tertentu.
·          Hiperendemi (awalan hyper- berarti “di atas”) adalah istilah yang dihubungkan dengan endemi, tetapi jarang digunakan. Istilah ini menyatakan aktivitas yang terus menerus melebihi prevalensi yang diperkirakan, sering dihubungkan dengan populasi tertentu, populasi yang kecil, atau populasi yang jarang seperti yang ditemukan di rumah sakit, klinik bidan, atau insitusi lain. Istilah ini juga menunjukkan keberadaan penyakit menular dengan tingkat insiden yang tinggi dan terus-menerus melebihi angka prevalensi normal dalam populasi dan ternyata menyebar merata pada semua usia dan kelompok. Kejadian endemi penyakit yang berhubungan tetapi dengan tipe yang jelas berbeda, disebut holoendemi.
·          Holoendemi (awalan holo- berarti “keseluruhan atau semua”) menggambarkan suatu penyakit yang kejadiannya dalam populasi sangat banyak dan umumnya di dapat di awal kehidupan pada sebagian besar anak dalam populasi. Penyakit yang sesuai untuk kategori ini adalah chickenpox dan pada iklim negara tropis, malaria.
·          Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari suatu sumber tunggal, dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah, yang melebihi tingkatan kebiasaan yang diperkirakan. Epidemi terjadi jika kasus baru melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejadian luar biasa (KLB) akut—peningkatan secara tajam dari kasus baru yang memengaruhi kelompok tertentu—biasanya juga disebut sebagai epedemi. Jika penyakit sifatnya mengancam kehidupan, hanya diperlukan sedikit kasus (seperti pada rabies) untuk menyebabkan terjadinya epidemi.
·          Pandemi (awalan pan- berarti “semua atau melintasi”) adalah epidemi yang menyebar luas melintasi negara, benua, atau populasi yang besar, kemungkinan seluruh dunia. AIDS merupakan penyakit pandemi.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari bacaan di atas adalah epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi dapat dimanfaatkan sebagai :
1.      Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan.
2.      Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan.
3.      Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit.
4.      Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan.


B.     Saran
            Jika sudah memahami makalah yang kami buat, kami menyarankan untuk lebih membaca atau mencari buku yang berkaitan dengan wacana diatas agar mendapatkan wawasan yang lebih luas lagi.




DAFTAR PUSTAKA

Timmreck, Thomas C. (2004). EPIDEMIOLOGI : Suatu Pengantar. Jakarta : EGC
Alkatiri, Wisnu. (2013). Peranan dan Pengertian Epidemiologi. Diambil dari :
Pandiangan, Irene Jeshika. (2012). Pengertian Epidemiologi Menurut Para Ahli. Diambil dari: http://irenejeshikap.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-epidemiologi-menurut-para.html?m=1 (04 September 2017)

Komentar

Postingan Populer